12 November, 2010

Kolera

  Kolera adalah penyakit infeksi yang di sebabkan vibrio cholerae dengan manifestasi diare disertai muntah yang akut dan hebat akibat enterotoksin yang di hasilkan bakteri tersebut.

Etiologi
            Vibrio cholera adalah kuman aerob, gram negative berukuran 0,2-0,4 mm x 1,5-4,0 mm, mudah di kenal dalam sediaan tinja kolera dengan pewarnaan gram sebagai batang-batang pendek sedikit bengkok ( koma ), tersusun berkelompok seperti kawanan ikan yang berenang, V. cholera dibagi menjadi 2 biotipe, klasik dan el tor, yang di bagi berdasarkan struktur biokimianya dan parameter laboratorium lainnya. Tiap biotipe nya di bagi lagi menjadi 2 serotipe yaitu inaba dan ogawa.

Transmisi
            Pada daerah endemic, air terutama berperan dalam penularan kolera, namun pada endemic yang besar penularannya juga terjadi melalui makanan yang terkontaminasi oleh tinja atau air yang mengandung v. cholera. Khusus nya pada kolera El Tor, yang dapat bertahan selama beberapa bulan di air. Penularan dari manusia ke manusia dan dari petugas medis jarang terjadi.

Patogenensis
            Kolera di tularkan melalui jalur oral. Bila vibrio lolos dari pertahanan primer dalam mulut dan tertelan, bakteri ini akan cepat terbunuh di dalam asam lambung yang tidak di encerkan. Bila vibrio dapat selamat melalui asam lambung, maka ia akan berkembang di dalam usus halus. Suasana alkali di bagian usus halus ini merupakan medium yang menguntungkan bagi nya untuk hidup dan memperbanyak diri. Jumlah nya bisa mencapai sekitar 10 per ml cairan tinja. Langkah awal dari patogenesis terjadi kolera yaitu menempel nya vibrio pada mukosa usus halus. Penempelan ini dapat terjadi karena adanya membran protein terluar dan adhesin flagella.

Diagnosis
            Diagnosis kolera meliputi diagnosis klinis dan bakteriologis. Tidak sukar untuk menegakkan diagnosa kolera berat, terutama di daerah endemik. Kesulitan menentukan diagnosis biasanya terjadi pada kasus ringan dan sedang, terutama di luar endemik atau epidemik. Kolera yang khas dan berat dapat di kendali dengan gejala diare tanpa mulas di ikuti dengan muntah tanpa di dahului rasa mual, cairan tinja serupa air cucian beras, suhu badan tetap normal atau menurun, dan keadaan bertambah buruk secara cepat karena pasien mengalami dehidrasi, renjatan sirkulasi dan asidosis.

Penatalaksanaan
            Dengan di ketahuinya patogenensis dan patofisiologi penyakit kolera, saat ini tidak ada masalah dalam pengobatannya. Dasar pengobatan kolera adalah terapi simtomatik dan kausal secara simultan. Tatalaksana mencakup penggantian kehilangan cairan tubuh segera dan cermat, koreksi gangguan elektrolit dan bikarbonat ( baik kehilangan cairan melalui tinja, muntah, kemih, berkeringat dan kehilangan insensibel ), serta terapi antimikrobial.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar