sumber tertulis: Barbara Bates (Physical Examination and Taking Medical History)
Pemeriksaan Thorax hendaknya dilakukan se-efisien mungkin. tidak baik membuat pasien duduk kemudian berbaring secara terus menerus. lebih baik, selesaikan pemeriksaan yang mengharuskan pasien dalam keadaan duduk, setelah itu lakukan pemeriksaan pasien dalam keadaan berbaring.
Pemeriksaan Thorax
- memperkenalkan diri pada pasien dan jelaskan tindakan yang akan dilakukan *minta persetujuan pasien
- minta pasien melepas baju, perhiasan, dan alat lain yang terbuat dari logam (misalnya, ikat pinggang)
Pemeriksaan Thorax saat pasien duduk
Inspeksi
- melihat bentuk dada anterior dan posterior
- melihat ada tidaknya deviasi
- melihat ada tidaknya bendungan vena pada dinding dada
Palpasi
NOTE : Mulai dari palpasi hingga auskultasi, Posisi kedua skapula harus dalam keadaan terbuka untuk memperluas lapang pemeriksaan. *minta pasien untuk meletakkan kedua tangannya pada bahu
- membandingkan gerakan dada posterior kanan - kiri
- merasakan fremitus taktil suara dengan cara meminta pasien mengucapkan "tujuh - tujuh"
Perkusi
Tujuan dari perkusi adalah berusaha menangkap getaran suara yang dihasilkan dari phalange (tulang jari). ada beberapa jenis suara yang mungkin dihasilkan dari perkusi
NOTE : Jurnal Kedokteran di Indonesia menggunakan istilah dull sebagai "pekak", karena itu pekak hati bukan di terjemahkan menjadi liver flatness melainkan liver dullness.
Prosedur perkusi
- Tempatkan jari pleksimeter pada dinding dada yang akan diperiksa *untuk menghasilkan bunyi perkusi yang lebih keras, tekan jari dengan kuat. Cara ini lebih baik daripada melakukan pengetukan lebih keras
- pada tangan lainnya, lakukan pengetukan tanpa pergerakan siku (lakukan pengetukan dengan cepat dan seperti refleks)
- pengetukan dilakukan di bagian paling ujung (pada gambar), kemudian pindahkan jari dengan cepat agar getaran tidak teredam.
Pemeriksaan :
- membandingkan bunyi perkusi paru kanan dan kiri secara berurutan
- menentukan batas bawah paru
NOTE (secara normal : orang Indonesia batas bawah pulmo dextra posterior terletak sejajar dengan processus spinosus thoracal IX atau thoracal X, batas bawah pulmo sinistra posterior terletak sejajar dengan processus spinosus thoracal VIII atau IX)
Auskultasi
Auskultasi dinding dada posterior kurang kuat terdengar dibandingkan auskultasi anterior. (kecuali di triangle of auscultation) walau begitu biasanya, pemeriksaan ini tetap dilakukan oleh para dokter muda.
Posisi steshoscope sewaktu auscultasi adalah sama seperti pada palpasi fremitus suara
Auskultasi pada pernafasan normal :
Pemeriksaan yang dilakukan sewaktu pasien berbaring
ada dua jenis pemeriksaan yang dilakukan sewaktu pasien berbaring, yaitu :
- Pemeriksaan Paru anterior
- Pemeriksaan Jantung
1. Pemeriksaan Paru Anterior
Inspeksi
- melihat keadaan sela iga sewaktu bernafas (secara normal : sela iga akan ekspansi atau meregang saat inspirasi dan kembali ke posisi semula sewaktu ekspirasi)
Palpasi
- membandngkan gerakan dinding dada sewaktu bernafas
- merasakan getaran fremitus suara
Posisi kedua tangan sewaktu palpasi thorax anterior
Perkusi
- membandingkan bunyi perkusi paru kanan - kiri anterior secara berurutan
- menentukan batas paru - hepar
perkusi dilakukan di sepanjang garis midklavikula dextra. Batas paru hepar ditentukan setelah terjadi perubahan suara dari sonor ke pekak
- menentukan batas paru - lambung
perkusi dilakukan di sepanjang garis axilla anterior sinistra. Batas paru - lambung ditentukan setelah terjadi perubahan suara dari sonor ke timpani. (secara normal : batas paru - lambung orang Indonesia berada di Intercostae VII atau intercostae VIII)
- menentukan batas peranjakan paru
perkusi dilakukan di batas paru - hepar. setelah pasien diminta untuk menahan nafas, batas paru- hepar yang semula berbunyi perkusi "pekak" akan berganti menjadi "sonor". Perkusi dilanjutkan sampai ditemukan batas paru - hepar yang baru, kemudian tentukan seberapa besar batas peranjakan paru. (secara normal : batas peranjakan paru adalah 2 cm atau sebesar 2 jari orang dewasa)
Auskultasi
- membandingkan bunyi nafas dasar paru anterior dan bronkial pada pasien
2. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi
- Melihat ada tidaknya bendungan vena pada dinding dada
- Melihat pulsasi iktus cordis
Palpasi
- mencari pulsasi iktus cordis (secara normal : iktus cordis terletak di garis midklavikula sinistra Intercostae V)
- denyut jantung dapat dihitung pada iktus cordis (walaupun cara ini tidak lazim dilakukan)
Perkusi
- menentukan batas kanan jantung
Batas kanan jantung ditentukan setelah batas paru hepar ditemukan
- menentukan batas kiri jantung
Batas kiri jantung ditentukan setelah batas paru - lambung ditemukan
Auskultasi
- mendengarkan bunyi jantung I (saat katup mitral dan trikuspidal menutup) dan bunyi jantung 2 (saat katup aorta dan pulmonal menutup) pada masing - masing katup jantung.
NOTE :
- katup mitral terletak di garis midklavikula sinistra intercostae V
- katup trikuspidal terletak di garis parasternal sinistra intercostae IV
- katup aorta terletak di garis sternalis dextra intercostae II
- katup pulmonal terletak di garis sternalis sinistra intercostae II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar