02 Oktober, 2012

ANJURAN DIET UNTUK PASIEN DIALISIS

Penyebab penurunan status gizi pada pasien hemodialisis adalah :
  • Hemodialisis merupakan proses katabolik (pemecahan senyawa komplek menjadi senyawa yang lebih sederhana), di dalam proses hemodialisis terjadi pengeluaran asam amino melalui dialisat dan penurunan sintesis (pembentukan) protein. Selama proses HD otot akan melepaskan asam-asam amino.
  • Uremia (terdapatnya ureum dalam darah/tingginya kadar ureum dalam darah), menyebabkan pasien menjadi mual dan menurunkan nafsu makan.
  • Adanya perubahan hormonal dan penyakit penyerta.
Selain proses dialisis dan pemberian obat yang sesuai, pemberian diet yang tepat di antara waktu dialisis dapat membantu memperbaiki masalah gizi.pasien.

Tujuan Diet :
  1. Mencegah defisiensi gizi serta mempertahankan dan memperbaiki status gizi, agar klien dapat melakukan aktivitas normal.
  2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
  3. Menjaga agar akumulasi/penumpukan produk sisa metabolisme tidak berlebihan.
Anjuran Diet :
  1. Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB ideal/hari pada klien Hemodialisis (HD) maupun Continuous Ambulatory Peritoneal (CAPD). Pada CAPD diperhitungkan jumlah energi yang berasal dari cairan dialisis. Bila diperlukan penurunan berat badan, harus dilakukan secara berangsur (250 – 500 gr/minggu)  untuk mengurangi risiko katabolisme massa tubuh tanpa lemak (lean Body Mass).
  2. Protein tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam amino yang hilang selama dialisis, yaitu 1 – 1,2 gr/kg BB ideal/hari pada HD dan 1,3 gr/kg BB ideal/hari pada CAPD. 50 % protein hendaknya bernilai biologi tinggi.
  3. Karbohidrat cukup, yaitu 55 – 75 % dari kebutuhan energi total.
  4. Lemak normal, yaitu 15 – 30 % dari kebutuhan energi total.
  5. Natrium diberikan sesuai dgn jumlah urin yang keluar/24 jam, yaitu :
    • 1 gr + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap ½ liter urin (HD).
    • 1 – 4 + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap ½ liter urin (CAPD).
  6. Kalium sesuai dengan urin yang keluar/24 jam, yaitu :
    • a.    2 gr + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap 1 liter urin (HD).
    • b.    3 gr + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap 1 liter urin (CAPD).
  7. Kalsium tinggi, yaitu 1000 mg/hari. Bila perlu, diberikan suplemen kalsium.
  8. Fosfor dibatasi, yaitu < 17 mg/kg BB ideal/hari.
  9. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urin/24 jam ditambah 500 – 750 ml.
  10. Suplemen vitamin bila diperlukan, terutama vitamin larut air seperti B6, asam folat, dan vitamin C.
  11. Bila nafsu makan kurang, berikan suplemen enteral yang mengandung energi dan protein tinggi.  

sumber www.sayangginjal.org